Kamu ingin resign? Tenang jangan buru-buru, ada baiknya kamu mempertimbangkan dulu beberapa hal di bawah ini, agar tidak menyesal di kemudian hari. Yuk, cari tahu!
Resign atau mengundurkan diri dari perusahaan memang hak semua karyawan. Durasi kerja karyawan hingga akhirnya resign juga beraneka ragam. Ada yang resign setelah bekerja lima tahun, tiga tahun, satu tahun, atau bahkan dua bulan. Setiap karyawan juga biasanya memiliki alasan yang beraneka ragam sebelum akhirnya memutuskan untuk resign. Seperti sudah mendapatkan pekerjaan baru, ingin fokus mengurus keluarga, sudah tidak betah bekerja, ingin mencari pengalaman baru, ataupun karena mengalami perselisihan dengan rekan kerja.
Hal yang perlu yang dipertimbangkan sebelum resign
Resign memang diputuskan oleh diri sendiri. Namun, kadang kala setelah resign kamu malah menyesal dan justru ingin kembali ke kantor yang lama. Nah, untuk menghindari terjadinya hal ini, yuk simak beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum resign, berikut ini:
1. Apakah kamu mengajukan surat resign tanpa emosional?
Coba ingat lagi alasan utama apa yang sebenarnya membuatmu ingin segera resign? Apakah karena kamu memang merasa sudah tidak bisa mengembangkan karier, kurang nyaman dengan suasana kerja yang tidak kondusif, punya masalah dengan atasan, atau sekadar ingin resign karena merasa sudah lama bekerja di tempat tersebut.
Resign yang didasari oleh perasaan emosional biasanya akan menimbulkan penyesalan yang begitu mendalam di kemudian hari. Oleh karena itu, jika kamu memiliki masalah di kantor yang menyebabkan kamu ingin mengajukan resign, sebaiknya selesaikan masalah tersebut secara baik-baik terlebih dahulu.
Bila perlu, kamu bisa mengambil cuti satu hari sebelum mengajukan surat resign. Ketika cuti, kamu bisa mengajak orang terdekat berdiskusi mengenai masalah ini. Apakah keputusan untuk resign sudah benar-benar tepat? Namun, hindari berdiskusi dengan rekan satu kantor, ya. Karena seringkali pendapat rekan kerja bersifat subjektif.
2. Apakah hal yang sebenarnya ingin kamu capai dalam berkarier?
Setiap orang pasti memiliki tujuan berkarir masing-masing. Ada yang memang ingin mendapatkan jabatan tinggi atau justru ingin memiliki jabatan yang tidak terlalu tinggi karena tidak ingin merasa terbebani. Apapun itu, pertimbangkan dulu dengan matang. Setelah itu, kamu bisa mulai kembali menyusun rencana, kira-kira untuk mencapai tujuan tersebut apakah sebaiknya kamu bertahan di kantor yang lama atau justru pindah pekerjaan.
3. Apakah kamu mengajukan resign hanya karena ikut-ikutan teman?
Meskipun terlihat sederhana, faktanya hal ini masih cukup banyak terjadi lho. Karena ada beberapa karyawan yang resign hanya karena rekan satu divisi atau teman akrabnya sudah banyak yang resign. Jika kamu termasuk orang yang hanya ingin resign karena ikut-ikutan teman, sebaiknya hindari hal ini ya, terlebih jika kamu sudah berkeluarga. Karena resign hanya karena ikut-ikutan teman bisa membuatmu menyesal di kemudian hari, terlebih jika kamu memang belum mendapatkan pekerjaan baru.
4. Apakah kamu sudah mendapatkan tempat kerja yang baru?
Hal lain yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan adalah apakah kamu sudah mendapatkan pekerjaan di tempat yang baru. Resign sebelum mendapatkan pekerjaan memang kadang terlihat sederhana dan menyenangkan untuk beberapa orang. Namun, percayalah, jika pada akhirnya kamu harus menganggur terlebih dahulu sebelum mendapatkan pekerjaan, hal ini akan terasa lebih menyakitkan, dibanding bekerja di tempat yang sebenarnya tidak terlalu nyaman lagi untukmu.
Jadi, pikirkan hal ini dengan sangat matang, ya. Jika ternyata kamu sudah bisa menerima semua risiko bila harus terpaksa menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan, berarti kamu sudah siap untuk resign.
5. Apakah di tempat yang baru kamu benar-benar bisa mengembangkan karier?
Jika kamu memang sudah mendapatkan pekerjaan baru, perhatikan juga apakah di tempat yang baru kamu benar-benar bisa lebih mengembangkan karier. Karena, beberapa orang umumnya pindah pekerjaan karena ingin mengembangkan karier yang lebih baik. Sayang banget kan, kalau di tempat kerja yang baru kamu justru tidak bisa mengembangkan karier yang mungkin akan kamu dapatkan jika bertahan di kantor yang lama.
6. Apakah fasilitas di tempat baru jauh lebih baik dibandingkan kantor sebelumnya?
Nah, hal satu ini juga tidak kalah penting untuk dipertimbangkan. Apalagi, untuk kamu yang sudah berkeluarga, hal ini akan menjadi semakin penting untuk dipertimbangkan. Fasilitas yang dimaksud di sini bukan sekadar gaji atau fasilitas diskon dari kantor saja ya. Tapi, bisa berupa fasilitas kesehatan, dana pensiun, atau tunjangan lainnya.
Bila ternyata di tempat yang baru ternyata fasilitasnya tidak sebaik dengan kantor sebelumnya, namun disisi lain kamu sudah memiliki asuransi dan dana pensiun, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk benar-benar mengajukan surat resign.
7. Apakah kamu sudah cukup mendapatkan ilmu dan pengalaman?
Setiap pekerjaan yang kamu jalani pasti akan memberikan pengalaman tersendiri dalam hal ilmu. Terlebih pengalaman dalam memperdalam ilmu di bidang pekerjaan yang sedang kamu tekuni. Jika ternyata di kantor yang sekarang kamu merasa belum cukup mendapatkan ilmu dan kedepannya kantor kamu tidak memiliki kemungkinan untuk memberikan kursus atau pelatihan pada karyawannya, ada baiknya kamu mempertimbangkan keputusan resign dengan sebaik mungkin. Pastikan juga di kantor yang baru, kamu memiliki kesempatan untuk menambah ilmu dan pengalaman.
8. Kapan saat yang tepat untuk resign?
Jika keputusanmu untuk resign sudah sangat bulat, hal yang perlu dilakukan adalah menentukan kapan akan mengajukan pengunduran diri dan hari apa yang jadi hari terakhir kamu bekerja di tempat yang lama. Misalnya, apakah kamu akan mengajukan surat keluar setelah kenaikan gaji? Atau, justru kamu benar-benar akan mengajukan surat permohonan pengunduran diri setelah suasana kantor sudah tidak kondusif sama sekali.
Penyesalan memang selalu datang terlambat. Jadi, sebelum memutuskan untuk resign, ada baiknya kamu mempertimbangkan dahulu beberapa hal di atas, agar kedepannya kamu bisa dengan senang hati menjalani jalan karier yang sudah dipilih dan tidak menyesal sama sekali.