6 Cara Mengatasi Generation Gap di Tempat Kerja

Generation gap atau kesenjangan generasi bisa menganggu kenyamananmu saat bekerja? Gak usah khawatir karena ada cara mengatasi generation gap yang bisa kamu lakukan. Yuk, cari tahu, 

Dua tantangan terbesar yang harus dihadapi saat ada kesenjangan generasi di kantor adalah kesulitan berkomunikasi dan perbedaan pola pikir. Contoh nyata tantangan yang mungkin kamu hadapi adalah saat generasi yang lebih tua tetap ingin menerapkan metode kerja yang sebenarnya sudah ketinggalan zaman. Hal inilah yang bisa menjadi tantangan tersendiri. 

Di sisi lain kesenjangan generasi di kantor bisa menjadi hal yang positif, jika kamu tahu cara menghadapinya. Beberapa manfaat generation gap yang mungkin kamu belum tahu, yaitu  menambah pengetahuan dan memperluas relasi. Karena saat bekerja dengan orang yang generasinya lebih tua memungkinkanmu mendapatkan cerita mengenai pengalaman kerja dan pengetahuan yang belum pernah kamu pelajari sebelumnya, terlebih jika kamu seorang fresh graduate

Si sisi lain bekerja dengan orang yang berbeda generasi juga bisa membuatmu memperluas relasi dengan berkenalan dengan rekan kerja yang mungkin jabatannya lebih tinggi. Hal ini yang nantinya akan sangat memudahkanmu untuk mengembangkan karir. 

Yuk kenali dulu karakteristik setiap generasi

Sebelum mencari lebih jauh tentang cara menghadapi kesenjangan generasi, ada baiknya kamu mengetahui beberapa karakteristik dalam setiap generasi di dunia kerja berikut ini:

1. Baby boomers (1956-1964)

Karakteristik yang biasanya paling signifikan dari generasi adalah kompetitif, fokus, dan berorientasi pada tujuan, optimis, disiplin, dan kuat. Dalam dunia kerja, generasi ini terkenal akan sikapnya yang workaholic atau yang biasa disebut juga dengan gila kerja.

2. Generasi X (1964-1981)

Generasi ini dikenal sangat menjunjung prinsip work life balance, senang bekerja sendiri, dan memiliki karakter yang lebih mandiri dibandingkan generasi sebelumnya. Di sisi lain generasi X dinilai lebih mudah untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan kerja.

3. Generasi Y (1982-1995)

Ambisius, senang mempelajari hal baru, optimis dan suka melakukan pekerjaan sambil bersenang-senang adalah karakteristik dari generasi ini. Bisa dibilang generasi Y, merupakan generasi pertama yang paling ‘melek internet’ dan bisa menguasai teknologi dengan baik.

4. Generasi Z (1996-2015)

Kemampuan multitasking merupakan hal yang paling signifikan pada generasi Z. Generasi ini memiliki karakteristik yang mandiri, ingin selalu diberi motivasi untuk bisa lebih maju kedepannya, dan menyukai lingkungan kerja yang fleksibel.

Cara mudah menghadapi generation gap

Pada dasarnya cara mengatasi generation gap di bawah ini tidak hanya cocok diterapkan oleh pegawai saja, tapi juga HRD atau karyawan yang bertanggung jawab untuk mengatur manajemen di kantor. Karena dengan hilangnya kesenjangan generasi, maka perusahaan bisa mencapai target dan tujuan dengan lebih mudah. Oleh karena itu, yuk simak cara mengatasi menghadapi generation gap di bawah ini:

1. Rajin berkomunikasi

Hal pertama yang perlu kamu melakukan untuk mengatasi kesenjangan generasi adalah rutin berkomunikasi dengan rekan kerja, terlebih jika kesenjangan generasi terjadi dalam satu tim kerja. Rajin berkomunikasi akan membuatmu lebih paham karakter rekan kerja, hal apa yang disukai dan kurang disukai. Jadi, kamu dan rekan kerja bisa sama-sama menyesuaikan diri agar kesenjangan generasi yang terjadi tidak mengganggu pekerjaan.

2. Hargai perbedaan pendapat yang terjadi

Tidak bisa dipungkiri, perbedaan pendapat pasti akan selalu ada dalam dunia kerja. Hal paling penting yang perlu kamu lakukan adalah menghargai perbedaan tersebut. Jika ternyata ada pendapat rekan kerja yang dirasa kurang sesuai, bicarakan baik-baik. Jangan sampai perbedaan pendapat justru menyebabkan adanya perpecahan di antara rekan kerja.

3. Jangan malu untuk memuji pekerjaan rekan kerja

Meskipun terlihat sederhana, mengapresiasi dengan cara memuji hasil pekerjaan yang sudah dilakukan rekan kerja bisa menjadi hal yang tepat untuk mengatasi kesenjangan generasi. Jika kamu saat ini memiliki atasan yang jarak usianya berbeda jauh jangan ragu untuk mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan.

Sedangkan jika kamu adalah atasan yang memiliki bawahan dengan usia yang jauh lebih muda, jangan ragu untuk memuji dan mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya dalam menyelesaikan pekerjaan dengan semaksimal mungkin.

4. Habiskan waktu bersama di luar kantor

Salah satu cara paling mudah untuk mengatasi generation gap adalah dengan menghabiskan waktu bersama di luar kantor. Karena berkumpul bersama di luar kantor akan membuatmu bisa mengenal rekan kerja dari generasi yang berbeda dengan lebih baik.

Kalau kamu dan rekan kantor tidak bisa berkumpul di akhir pekan karena kesibukan masing-masing, makan malam bersama setelah jam kerja juga sudah cukup untuk mengatasi generation gap. Sedangkan, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, kamu bisa mengatasi generation gap dengan rutin mengobrol atau bermain games bersama secara online menggunakan Zoom atau Google hangout.

5. Adakan acara rutin bulanan atau tahunan

Kalau cara yang satu ini cook banget diterapkan oleh HRD atau manajemen kantor. Mengadakan acara kumpul-kumpul yang diadakan setiap 6 bulan atau satu tahun sekali ternyata sangat efektif untuk mengatasi generation gap lho. Karena acara ini memungkinkan semua karyawan dari berbagai generasi bisa mengobrol, bertukar pikiran, dan mengenal karakter satu sama lain.

Di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang, kamu juga tetap bisa mengadakan acara kumpul-kumpul kok, caranya dengan mengadakan acara secara online. Saat mengadakan acara rutin, pastikan kamu membagi beberapa karyawan dari berbagai generasi dalam satu kelompok ya.

6. Buat acara rutin mentoring

Cara yang satu ini juga cocok diterapkan oleh HRD atau orang yang bekerja untuk mengatur manajemen. Mengadakan acara mentoring setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali, antar generasi senior dan junior bisa bermanfaat untuk mengatasi generation gap dan meningkatkan produktivitas setiap karyawan.

Di acara ini, nantinya generasi yang lebih tua akan bercerita seputar pengalaman kerja dan memberikan ilmu yang selama ini telah dipelajari. Sedangkan generasi yang lebih muda bisa menyampaikan kesulitannya saat bekerja dan menyampaikan informasi terbaru mengenai bidang pekerjaan yang digeluti.

Agar hasilnya maksimal, pastikan acara mentoring tersebut dilakukan perdivisi dan dengan jumlah peserta yang tidak terlalu banyak ya.

Untuk beberapa karyawan, generation gap memang tampak menyebalkan dan bisa membuat suasana hati saat bekerja menurun. Namun, jika kamu mulai menerapkan cara mengatasi generation gap di atas, maka generation gap justru akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. 

Referensi

https://www.paychex.com/articles/human-resources/how-to-manage-multiple-generations-in-the-workplace

https://www.pharmexec.com/view/how-to-bridge-generation-gaps-in-the-workplace

https://economictimes.indiatimes.com/jobs/five-ways-to-approach-generation-gap-in-the-workplace/articleshow/64746664.cms

 

Artikel Terkait